Bunda...
Entah bagaimana dan dengan cara apa
Aku harus membalas kasih sayangmu yang tiada tara
Bunda...
Percayalah, aku akan selalu menyayangimu
Hingga akhir nyawaku
Saat ini yang ingin kulakukan
Menggantikan peluh dan penatmu
Mengahdirkan senyum tawa di hidupmu
Memeluk erat-erat tubuhmu
Menciumimu dan mengatakan
Bahwa aku sangat dan teramat sangat mencintaimu
Masih jelas kuingat
Betapa di tengah tidur nyenyak
Kala malam datang menggoda
Kala kepenatan datang menyapa
Masih sempat dirimu
Masih rela untuk bangun dari segala kenikmatan tidur
Hanya untuk merapikan selimutku
Memperhatikan sekujur tubuhku
Dan menghalau setiap nyamuk nakal yang menghinggapiku
Masih jelas kuingat
Betapa wajah harumuw terpancar
Setahunan yang lalu
Kala itu, aku masuk dalam jajaran pemuncak di kampusku
Senyum bisa melihat senyum bahagiamu bunda
Ketika mendapatkan ucapan selamat dari dekanku
Bunda...
Tak pernah lelah dirimu mencintaiku
Menyayangiku dengan sepenuh jiwamu
Tak pernah lelah mengingatkan akan kewajiban sholatku
Tak bisa kubayangkan
Betapa tidak terurusnya aku tanpamu
Betapa tidak enaknya masak di dapur tanpa berkolaborasi denganmu
Betapa aku tidak akan jadi seperti sekarang tanpa belaianmu
Tanpa kasih sayang dan cinta darimu yang begitu tulus
Bunda...
Aku sangat mencintaimu
Menyayangimu semampuku
Kala kubersedih, ku tahu batinmu juga turut bersedih
Kala aku bahagia, tertawa, dirimu juga kana ikut tertawa
Selalu kupinta kepada-Nya untuk selalu menjagamu
Dalam lindungan-Nya
Selalu memberimu kebahagiaan dalam tiap hal yang terlaksanakan
Bunda...
Bersamamu aku senang
-Peluk ciumku untukmu Bunda-
Labels: Bundo dan Anak