#MelawanASAP #PrayForRIAU #SaveRIAU dari Kami Anak Riau

Hampir sesak nafas ini, walau hanya mengurung diri di rumah. Sejak Sabtu Kemarin Na sebenarnya udah ngak pengen lagi ke luar rumah. Namun, beberapa kebutuhan harus dibeli dan ini mau ngak mau mengharuskan Na untuk menghirup asap sisa pembakaran lahan orang-orang yang berkepentingan itu. Ngak tega sebenarnya membiarkan asap yang pekat itu masuk ke paru-paru Na. Tapi mau gimana lagi. Kita kemana-mana meski naik motor, terbuka saja (Ada mobil juga ngak bisa mengendarainya :(). 

Meskipun menggunakan masker, namun tetap saja udara berbau pekat itu masuk tanpa diundang. Sebal, tentu saja. Meskipun ngebanyakin aktifitas di dalam rumah, bangun pagi-pagi sudah harus bersin-bersin dan berdahak. Ya, sekali lagi mau gimana lagi. Kontrakan kita punya beberapa lubang angin, yang memungkinkan asap masuk melalui celah-celah itu. Nasib baik pekarangan kita ditumbuhi beberapa tanaman yang setidaknya juga ikut menyerap zat tidak baik pada asap.

Kemarin satu lagi lewat sosial media facebook, Na diinbox oleh Mas Ren ditujukan ke Na dan daddy. Menyambung pesan beberapa waktu lalu saat kita merancang promo event Pekanwak "Ada Apa Di Pekanbaru". Ayuk kita gerakan di online yuk biar menasional ini dan ada solusi, ajaknya. Tentu saja ajakannya Na sambut baik. Sebelumnya kita di PekanbaruCo juga sudah sering sekali menyuarakan aspirasi kawan-kawan khususnya di Pekanbaru yang sangat terganggu dengan asap dan rindu Pekanbaru yang biru. 

Selama kita menyuarakan asap ini, setidaknya sudah ada 2 kejadian meninggal yang teman-teman follower mentionkan ke akun kita karena ASAP. Dasyat sekali memang, itu baru korban yang kita tahu, ada jutaan yang juga sudah terserang ISPA, mungkin salah satunya Na. Nenek juga kemarin telpon, katanya lagi radang tenggorokan. Semoga nenek cepat sembuh. 

Nah dari obrolan kita di chat itu dengan mas Rend, kita sepakatlah akan membuat aksi online, kita dari Pekanwak. Sebelumnya beberapa aksi juga sudah dilakukan oleh teman-teman di Pekanbaru dengan menggelar aksi damai pada saat CFD dan 10 Maret yang lalu. Namun nampaknya pemerintahan kita anteng-anteng saja, Malah pak Gubri di media massa mengatakan "Kita pasrahkan saja pada Allah". 

Mas rend nya masih bingung kita nantinya mau menaikkan hastag apa, #Melawanasap #PrayForRIAU  atau #SaveRIAU, walau akhirnya ketiga hastag itu kita gunakan semua. Website www.melawanasap.com pun sudah dibuat, dan hari ini tanpa dikomandokan kita serentak menggelar aksi online itu.

Daddy sedari pagi sudah stay di depan lappie, walau Na belum ikutan, karena Na juga harus nyambi menyelesaikan orderan tempat telur merah gaweannya Satu Garis Craft. Beruntungnya hari ini Na g harus masak yang terlalu banyak. Masih ada nasi semalam dan lauk semalam. Yah, ujung-ujungnya hanya dadar telur dan goreng kerupuk saja tambahannya.

Ternyata kita sehati. Ya lagi-lagi kita itu teman-teman pekanwak. Fanspage pun kita buat, alhamdulilah udah banyak juga yang ngelike. jelang siang semakin aktif, karena si daddy juga mengajak teman-teman  buzzer di Riau untuk ikut serta. Situasi memanas, TT Pekanbaru TT Riau, Na diinbox sama mas rend. "Mbak Ainun kirim surat ke Panji untuk bantuin aksi kita". Terharu na cuma bilang "ok mas". Yach dan semuanya bekerja. 

Terima kasih banyak mbk Ainun dan kawan-kawan di Jakarta yang langsung merespon positif. Ngak lama #PrayForRIAU jadi TT, diikuti #SaveRIAU, diikuti #MelawanASAP. Sekali lagi tanpa dikomandoi, teman-teman yang ada di Rumbai berkumpul di basecamp Rumbai dan Na serta daddy sedari pagi berkumpul di rumah. Ya semuanya berkolaborasi. Mas Pandji Pragiwaksono, Om Mario teguh dan lainnya turut serta menyuarakan keresahan kami, akun-akun twitter dengan follower ratusan ribu hingga jutaan dengan sukarela ikut menyuarakan. Luar biasa. Memention Pak Presiden, membuat gambar-gambar lucu, marah atau apalah. Semuanya berekspresi. Gambar-gambar sekitaran kami juga semuanya di upload di twitter dan ditujukan ke bapak Presiden, karena Gubernur kami telah pasrah. Atuk gitu orangnya jadi trend baru. 

Sejak bencana asap ini "gitu orangnya" jadi trend disini. Ada yang membuat "adek lelah diasapin terus, adek gitu orangnya". Semuanya ngetweet dengan hastag ini.

Yach seperti mike bilang, walaupun ada yang mencibir kami dengan gerakan online begini "yach apaan cuma ngetweet doank mana bisa ngilangin assap", setidaknya kami bergerak dengan kemampuan kami di digital media. Kami ngak mengumpat-umpat saja. Ternyata, apa yang kita gerakkan hari ini bersama kawan-kawan di twitter khususnya, mendapat respon dari bapak Presiden. Kata pak Presiden Kalau Pemda Riau tidak bisa mengatasi bencana ini dalam waktu 1-2 hari ke depan, maka kepemimpinan akan diambil alih. 

Kita gerakkan terus hingga kita benar-benar lihat langit Pekanbaru kembali biru. Anak-anak kembali bersekolah dan aktifitas kembali lancar. Di tengah asap yang tebalnya sesuatu ini, kami diharuskan tetap berada disini. Mau keluar dari Pekanbaru? kemana? Provinsi tetangga juga kenak asap. Mau ke Jawa, penerbangan berhenti hingga 3 hari kedepan. 

Teman-teman dukung kami ya, terus gerakkan aksi ini di Sosial media terutama twitter. Sekian dari Saya dini hari ini dari kamar yang bau asap

#Pekanbaru, 14 Maret 2014 (00:36)

Labels: ,