The Good Father


Sepertinya ungkapan ini tidak berlebihan diberikan untuk Ayah-ayah yang ada di seluruh penjuru dunia, yang selalu setia mendampingi putra-putrinya, seperti ayah saya salah satunya. Bukan bermaksud untuk membandingkan kasih sayang Ayah dan Ibu, dua-dua sama-sama besar. Kebetulan saja untuk kasih sayang ibu sudah sedikit tergambar di postingan sebelumnya I Love You Mam nah sekarang giliran Ayah...

Sedikit melihat lirik indah dari lagu Ricardo and Friends
I Love You Daddy

Daddy, you know how much i love you
I need you, forever, i'll stay by your side
Daddy, oh daddy
I wont always please you
But i'll never stop trying
To be your number one


Kedekatan Na dan Ayah tidak dapat diragukan lagi. Dari zaman SMA sampe sekarang kemana-mana na selalu sama Ayah. Bangga, nyaman dan aman rasanya bila bepergian bersama mahrom na itu. Tidak mengapa kalau Mami menjuluki Na si anak ayah. Emang iya dan na bangga. Biar saja orang bilang na manja kemana-mana sama Ayah. Tak mengapa pula bagi Na, bila predikat itu masih melekat hingga sekarang. Yang jelas, Ayah selalu dengan senang hati mengantar kemana na mau dan menjemput kemana na minta. Itu aja yang na pegang.

Pernah suatu waktu teman na mas Arif berkata " Mbak, mending saya ajha de yang antar jemput". Na tersenyum dan cuma bilang " maaf mas, na lebih memilih kemana-mana sama mahrom na". Mas Arif jadi tidak enak hati (maaf yo mas, bukan tidak boleh).

Buat Na sosok ayah memang merupakan sosok seperti setengah cahaya pelita yang akan selalu menerangi hari-hari Na. Sosok yang melindungi, selalu memberi kebebasan untuk na melakukan hal-hal terbaik, mengajarkan na banyak hal. Mengajarkan kalau hidup ini bebas tapi ada batasan. Memberikan pengertian betul kepada anak gadis satu-satunya ini bahwa Islam sangat menghargai perempuan. Mengingatkan na untuk selalu masuk dalam pergaulan yang sehat, menjaga diri dari hal-hal yang akan merusak iman dan diri. Buat Ayah, na boleh berteman dengan siapa saja.

Ayah buat na jadi pahlawan tanpa topeng yang selalu ada saat na butuh. Masih ingat di pikiran na ketika kecelakaan di 2006 menjelang keberangkatan ke Malaysia. Bertabrakan di tengah jalan protokol yang padat kendaraan. Hal pertama yang dia lakukan adalah memastikan na aman dari kendaraan lain. Terjejal ke tengah jalan (na ajha kadang ngeri-ngeri sedap membayangkan kejadian itu). Mengamankan na di tengah hiruk pikuk kendaraan yang berlalu lalang, membawa na ketepi dan mengambil sepatu na yang tercecer di tepi trotoar, mengobati luka na. Oh Ayah, you know i love you.

Tidak habis sampai di sana saja, kadang ketika na tidak diberi kewenangan oleh Ibu, Ayah mampu berpikir lebih logic dan pada akhirnya berkata "Agiahlah ka Anak tuw". Banyak hal lagi yang tidak bisa dijabarkan satu persatu, yang jelas Ayah paling tidak suka kalau na diremehkan. Ayah akan pasang badan membela Na. Temen Ayah tuw banyak, jadi kalo pergi sama Ayah dikenal banyak orang (terkenal pulak sikit na jadinya).

Ayah hanya ungkapan indah yang mampu menggambarkan bagaimana sosokmu

Na yakin semua anak di dunia akan mengatakan I love You Daddy untuk sosok Good Father nya.

Labels: , ,